Mahasiswa Unair Raih Juara II dalam Ajang National Essay Writing Competition BCB Ar-Raniry Talent 2022

    Mahasiswa Unair Raih Juara II dalam Ajang National Essay Writing Competition BCB Ar-Raniry Talent 2022
    Az-Zahra Helmi Putri Peraih Juara II Esai Nasional dalam ajang National Essay Writing Competition BCB Ar-Raniry Talent 2022. (Foto: Istimewa)

    SURABAYA – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh Ksatria Airlangga, ia adalah Az-Zahra Helmi Putri mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR. Zahra berhasil menyabet juara II dalam ajang National Essay Writing Competition BCB Ar-Raniry Talent 2022. Pada lomba tersebut, dirinya mengusung gagasan ARBANI (Aplikasi Data Penerima Zakat Berbasis Web dan Android): Strategi dalam Penyaluran Zakat Di Indonesia.

    Zahra sapaan akrabnya pada Jumat (29/7/2022) mengungkapkan bahwa aplikasi yang ia gagas dilatar belakangi dari banyaknya nilai zakat di Indonesia yang pemberiannya belum tepat sasaran.

    “Zakat di Indonesia masih dihadapkan beberapa masalah salah satu permasalahannya yaitu penyaluran zakat yang sulit untuk tepat sasaran yang dilatar belakangi oleh kurangnya transparansi data para mustahik atau para penerima zakat, ” ujarnya.

    Aplikasi tersebut, sambung Zahra merupakan aplikasi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan petugas zakat dalam melakukan pendataan jumlah penduduk yang pantas untuk menjadi seorang mustahik.

    “Jadi setelah menginput data terdapat fitur seperti filter misalnya dibutuhkan seratus orang penerima zakat. Nah jadi nanti sudah ada filter dari seluruh penduduk yang sudah diinput yang masuk ke dalam kategori mustahik siapa saja, ” tuturnya.

    Adanya aplikasi tersebut diharapkan dapat memecahkan permasalahan zakat sehingga zakat dapat dibagikan dengan tepat sasaran. “Jadi yang menentukan nanti itu adalah sistem bukan kita, sehingga bisa meminimalisir subjektifitas dari pembagian zakat tersebut, ” tuturnya.

    Disamping itu, Zahra menyampaikan bahwa aplikasi tersebut dilengkapi dengan berbagai fitur seperti fitur input, rekap dan kategorisasi yang dapat mempermudah petugas dalam menentukan sasaran dan juga dapat diintegrasikan dengan Dinas Sosial sebagai acuan untuk melaksanakan program RUTILAHU.

    “Fitur-fitur yang terdapat dalam aplikasi tersebut dapat memberikan kemudahan dan transparansi bagi para petugas untuk mengkategorikan kiranya status masyarakat mana saja yang masuk dalam kategori mustahik dan juga tentunya dapat membantu dalam program-program pemerintah yang mengacu pada data kemiskinan, ” tuturnya.

    Kedepannya, Zahra berharap aplikasi yang telah ia gagas dapat diterapkan oleh pihak yang bersangkutan agar dapat sesuai sasaran.

    “Semoga aplikasi ini dapat diterapkan oleh seluruh Baznas sehingga akan mempermudah kerja panitia dan uang zakat dapat tersebar secara merata dan dapat membantu orang-orang muslim di Indonesia agar kehidupannya lebih baik, ” pungkasnya.

    Penulis: Indah Ayu Afsari

    Editor: Nuri Hermawan

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Jalin Kerja Sama, Fakultas Vokasi UNAIR...

    Artikel Berikutnya

    Kabupaten Gresik Raih Dua Penghargaan Tingkat...

    Berita terkait